Ketua DPRD Siantar Hadiri Pelantikan Pengurus Tumpuan Damanik Boru Panogolan Siantar-Simalungun
Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Timbul Marganda Lingga, SH menghadiri Patampei Sihilap dan Marsombuh Sihol Tumpuan Damanuk, Boru Panogolan Siantar-Simalungun. Kegiatan yang berlangsung, Sabtu (29/11/2025) itu juga turut dihadiri Forkopimda.
Timbul menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan perkumpulan marga Damanik se-Kota Pematangsiantar dan Simalungun itu. Dia berharap Damanik semakin kuat, solid dan lebih baik lagi ke depannya di bawah pengurus baru.
Kegiatan tersebut sekaligus pelantikan Satben Rico Damanik sebagai Ketua, Sekretaris Fikri Damanik, serta Bendahara Umum Hotbinson Damanik.
Hotbinson yang juga sebagai ketua panitia menuturkan, sebelumnya mereka telah menggelar Harungguan Bolon atau musyawarah. Hasilnya Satben terpilih menjadi ketua, serta didampingi dirinya dan Fikri Damanik.
"Termaksud sebelumnya juga dilakukan pagelaran seni budaya, pelatihan budaya terhadap anak-anak," kata Hotbinson.
Dia menyebut, pengurus baru merupakan hasil diskusi panjang dan merupakan keputusan terbaik yang dihasilkan. Hotbinson berharap dengan adanya kepengurusan baru ini membawa marga Damanik semakin baik dan kompak.
Ketua Umum Tumpuan Damanik Boru Panogolan Siantar–Simalungun, Satben Rico Damanik, dalam pidatonya mengajak seluruh pomparan Damanik untuk menjaga kesatuan dan memperkuat peran organisasi sebagai wadah bersama.
Satben menegaskan bahwa organisasi ini dibentuk sebagai tempat berkumpul dan berharungguan bagi seluruh keturunan Damanik dan Panogolan di wilayah Siantar–Simalungun.
“Kami yang terpilih sebagai pengurus adalah bagian dari kesatuan kita. Harapan kami, dukungan seluruh anggota supaya kita tetap satu,” ujarnya.
Ia juga menyinggung keberadaan Monumen Sang Naualuh Damanik yang kini berdiri sebagai simbol sejarah dan identitas. Menurutnya, momentum tersebut harus menjadi pengingat pentingnya kebersamaan.
“Monumen Sang Naualuh Damanik sudah berdiri, ini momen sakral. Selama ini kita berkelompok, tapi belum dalam satu kesatuan. Harapan kami, Damanik tetap satu,” katanya.
Satben menegaskan bahwa Tumpuan Damanik Boru Panogolan bukan organisasi politik, melainkan wadah pelestarian nilai budaya dan tradisi leluhur.
“Kami tidak berpolitik. Fokus kami adalah perkembangan budaya. Budaya bisa lumpuh oleh perkembangan zaman. Karena itu, berbudaya Damanik adalah semangat utama kita,” ucapnya.
Ia berharap pengurus mendapat arahan dan dukungan dari seluruh anggota agar budaya yang diwariskan para leluhur dapat dilestarikan dengan cara yang benar.
Dalam kesempatan itu, Satben juga menyampaikan kepedulian organisasi terhadap sesama. Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah berdonasi untuk korban bencana alam, khususnya saudara-saudara yang terdampak banjir.
“Kita turut berduka atas musibah yang dialami banyak saudara kita. Semoga bantuan kecil dari kita bisa meringankan beban mereka,” tuturnya.
Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda!